Judul
buku
: Tokyo Tower: Antara Aku, Ibu dan Terkadang Ayah
Penulis
: Lily Franky
Penerjemah
: Fatmawati Djafri
Penerbit
: Kansha Publishing, Jakarta
Cetakan
: I, Desember 2013
Tebal
: 396 Halaman
ISBN
: 978-602-97196-6-6
Harga
: Rp. 64.000
Hubungan yang pertama kali dikenal manusia
adalah hubungan anak dan orangtua. Hal itu terbentuk secara alami tanpa
direkayasa. Tetapi hubungan itu memiliki ikatan yang sangat kuat. Ikatan batin
orangtua terhadap anaknya tidak bisa hilang oleh jarak maupun waktu.
Ibu menempati posisi yang paling dekat secara
emosional dengan anak. Agama juga memberikan posisi spesial terhadapnya. Karena
Ibu telah susah payah mengandung dan melahirkan anaknya.
Buku berjudul Tokyo Tower: Antara Anak, Ibu dan
Terkadang Ayah ini menceritakan perjuangan seorang ibu dalam membesarkan
anaknya. Dan perjuangan pemuda, bernama Mayasa, untuk menemukan makna hidup dan
bangkit dari keterpurukan untuk membahagiakan sang Ibu.
Mayasa lahir di Kota Kokura di wilayah Fukuoka.
Masa kecilnya tidak pernah jauh dari Ibu yang mengasuhnya seorang diri. Dia dan
Ibunya tinggal menumpang di rumah mertua kakak perempuan Ayahnya. Sejak saat
itu dia memulai hidup terpisah dengan sosok Ayah. Bahkan, dia tak merasa bahwa
Ayahnya sebagai keluarganya.
Saat dewasa, Mayasa meninggalkan desa untuk
melanjutkan sekolah ke Tokyo. Mayasa memutuskan untuk meningalkan sang Ibu, dan
hidup mandiri di sana. Dia justru terjerumus dalam kebebasan tanpa kehadiran
Ibu.
Dirinya terperangkap dalam pergaulan di Tokyo,
berjudi di siang hari dan bersenang-senang di malam hari. Sementara itu, dia
mendapatkan kiriman uang setiap bulan dari ibu yang bekerja keras. Namun, saat
ibunya ikut tinggal bersamanya di Tokyo, kehidupannya mulai membaik. (Halaman
172)
Karya Lily
Franky ini memberikan arti fundamental tentang
keluarga. Apabila suatu keluarga jika tidak dibangun dengan kesadaran diri antara
suami-istri maka akan terhempas ke tepi pantai dan menjadi rongsokan saat
diterpa badai. Bagaimanapun berhasilnya seseorang dalam pekerjaannya, tetap
jauh lebih sulit menciptakan rumah tangga yang baik dan membahagiakan
keluarganya.(Halaman 30-31).
Karena keluarga adalah kehidupan yang terbentuk
melalui berbagai upaya, pengorbanan diri, dan waktu yang lama. Tetapi dalam
hitungan detik, karena perselisihan, semuanya hancur berantakan.
Bagi seorang anak yang ingin tahu cara berbuat
baik pada kedua orangtuanya harus membaca buku ini. Kandungan makna tentang
beratnya perjuangan Ibu dalam membesarkan anaknya menggugah kita untuk terus
berbakti kepada kedua orangtua, terutama Ibu. Sehingga kita mengetahui cara
seorang anak berbuat baik kepada kedua orangtuanya dan bisa memahami keputusan
yang diambil mereka dalam mengarahkan masa depan kita.
Buku ini hanya cocok untuk kalangan dewasa.
karena di dalamnya diulas tentang minum-minuman, pergi ke diskotik dan
bahasa-bahasa yang tidak pantas lainnya bagi anak-anak maupun remaja. Kendati
demikian, kisah nyata ini telah di angkat dalam serial TV dan
juga film layar
lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar